Thursday, December 31, 2009

Dengan sukacitanya, Ikatan Kerohanian JPP Zon Utara menganjurkan.....


PROGRAM MAHABBAH IPGM ZON UTARA 2010


TARIKH
16 JANUARI 2010

MASA
8.00 AM- 6.OO PM

TEMPAT
DEWAN AL-BUKHARI , IPGM KAMPUS SULTAN ABDUL HALIM ,KEDAH

SASARAN PESERTA
GURU-GURU PELATIH DARIPADA 5 IPGM ZON UTARA (IPGM KPP, IPGM KP , IPGM KDA , IPGM KSAH DAN IPGM KTB)

MUSLIMIN MUSLIMAT DIJEMPUT HADIR KE PROGRAM INI . MOGA SENTIASA DIREDHAI ALLAH. HUBUNGI JK IKATAN KEROHANIAN LOKALITI ANDA.


Monday, November 30, 2009

Program Sayengi Sek-sek kito- Dakwah Turun Ke Lapangan


Program "Sayengi Sek-sek Kito"-program Daie Turun Ke Lapangan Masyarakat

Lokasi : KB MALL Kota Bharu

Tarikh : 15 Disember (Selasa)

Masa : bermula kumpul jam 8 pagi (datang awal sebab nak briefing program )

Anjuran: segolongan manusia yang ingin menggerakkan dakwah kepada anak-anak muda yang jauh dari bi'ah solehah . Sang daie turun ke lapangan sebagai sebahagian daripada dakwah fardhiah kita. Kami tidak terikat kepada mana-mana organisasi atau pertubuhan , tetapi bergerak dengan inisiatif sendiri.

Bayaran : Infaq (untuk fotostat bahan-bahan edaran)

Cara pengoperasian : Mengedarkan risalah berkenaan dengan bahaya zina, couple, hiburan melampau , tutup aurat dsb kepada golongan sasar di KB Mall. Kita juga akan mengedarkan borang survey untuk diisi oleh pengunjung di sana

Target peserta (pendakwah) : Orang suka menginfakkan sebahagian masa ke jalan Allah . Rela menginfakkan wang untuk ke program ini (kenderaan , minyak , fotostat , makan minum sendiri dan kredit hand phone). Diberi penekanan kepada peserta-peserta daripada Institut pendidikan guru (IPG) dan institusi pengajian tinggi (IPT) . Yang sudah bekerja amat dialu-alukan untuk hadir.

Sebarang pertanyaan boleh hubungi Akh Zhaf (019-4554508) dan Ukht Afifah (013-6104964)

Wednesday, November 11, 2009

Good Luck deh!


Bahang peperiksaan dan tekanan aura memerah otak kembali pada kitarannya semula. ^_^.

tetapi,

Benarkah peperiksaan di peringkat IPGM dapat dikira sebagai pengukur kejayaan seorang guru pelatih ?

Adakah kita bersikap telus dalam meraikan musim-musim yang mendebarkan ini?

TEPUK DADA TANYA IMAN.


.BARAKALLAHUFIKUM.

Thursday, October 15, 2009

THE SIN OF INACTION



Oleh : Herry Nurdi
editor Majalah Sabili, sebuah daiges Islamik popular Indonesia

Saya ingin mengajak Anda untuk mengingat sebuah dialog yang ada dalam filem Matrix Revolution. Terlepas dari sebarang kontroversi isu di balik film ini, tidak ada salahnya saya kutip dialog dari salah satu tokohnya, Dalam film tersebut, ada seorang tokoh utama bernama Morpheus. Dia mengatakan ,"There is different between knowing the path and walking the path," . Sangatlah berbeda , antara orang mengetahui dengan seseorang yang menapaki jalan tersebut. Tidaklah sama derajatnya , antara orang yang mengetahui sebuah ilmu dengan seorang hamba yang mengamalkan ilmu pengetahuannnya.

Mengetahui saja , sama sekali tidak cukup. Kita harus merealisasikan apa yang kita ketahui. Kita mengetahui apa itu definisi tentang kehidupan yang baik. Tapi pengetahuan tersebut tidak serta merta membuat kualitas hidup kita menjadi baik. Kita mengetahui apa itu kebenaran, tapi sekali lagi , tak cukup hanya dengan mengetahui. Kita wajib , mengetahui , mengikuti , menegakkan dan bergabung bersama kebenaran itu sendiri.

Di dunia ini , tak kurang jumlahnya orang-orang yang memiliki pengetahuan , Tapi apakah dunia menjadi lebih baik, hanya dengan itu? Dunia berubah , ketika orang yang berpengetahuan melakukan sesuatu berdasarkan pengetahuannya.

Dalam sebuah kalimatnya, Hassan Al-Banna pernah berkata ,"Di dunia ini , dari banyaknya jumlah manusia, hanya sedikit saja dari mereka yang sadar. Dan dari sedikit yang sadar itu, hanya sedikit saja yang ber-Islam. Dari mereka yang ber-islam , jauh lebih sedikit yang berjuang . Dari sedikit yang berjuang , jauh lebih sedikit yang bersabar. Dan dari sedikit yang bersabar itu, hanya sedikit yang saja dari mereka yang sampai akhir perjalanan."

Sangat jelas perbedaan antara orang-orang yang mengetahui , dengan mereka yang merealisasikan pengetahuannya, Dunia berubah karena orang-orang yang bergerak. Semesta pun terus bergerak , untuk menjaga stabilitasnya Bayangkan bila semesta tiba-tiba berhenti bergerak? Akan terjadi kehancuran yang tak terperi.

Karenanya, diam tak selalu emas. Diam juga bisa berubah menjadi dosa. Karena dengan diamnya, sesuatu menjadi hancur. Karena dengan diamnya sesuatu menjadi rusak. Saat itulah kita biasa menyebutnya sebagai the sin of inaction. Dosa karena tidak berbuat apa-apa.

Selama ini, kita sering beranggapan bahwa sikap pasif, minimal berbuah netral. Tak berdosa seseorang jika ia tak melakukan sebuah perbuatan dosa. Tapi rupanya tak selalu demikian.

Kiai Haji Achmad Dahlan tahu betul artinya the sin of inaction. Dosa karena tak melakukan apa-apa. Ia membaca dengan jeli pertanyaan sekaligus peringatan Allah dalam surah Al-Ma'un. " Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Mereka adalah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin. Maka , celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang -orang yang lalai dari shalatnya orang -orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang yang berguna." (QS. al Ma'un:1-7)

Ia tidak ingin disebut sebagai orang yang mendustakan agama. Siapa mereka yang mendustakan agama? Mereka adalah orang-orang yang tak berbuat! Orang-orang yang memberi makan kaum papah, orang-orang yang tak memberikan pertolongan dengan barang-barang berguna. Merekalah pendusta agama. Orang-orang yang berdiam diri. Orang-orang yang membiarkan kezaliman berdiri dengan angkuh. Orang-orang yang tak ambil peduli dengan kemaksiatan yang terjadi.

Karena itulah, Kiai Haji Achmad Dahlan mendirikan Muhammadiyyah . Ia menolak disebut sebagai pendusta agama. Dengan Muhammadiyyah, insya Allah kelak beliau akan berdiri gagah di depan tuhannya, bersaksi tentaJustify Fullng apa yang telah diperbuatnya untuk manusia Indonesia. Ia mencerdaskan manusia. Ia memberi makan saudaranyam Ia melindungi kaum yang lemah.

Betapa banyak yang menuntut kita bergerak, hari ini, Rakyat kita di Indonesia lemah dan dilemahkan . Saudara kita di Palestina , perlu pertolongan . Muslim di Darfur, menanti kita berbuat sesuatu. Ratusan ribu pengungsim yang keluar dari Irak menyelamatkan diri, sampai hari ini masih terus menanti. Chechnyam Kashmir dan Kosovo, menunggu untuk kita bantu.

Apakah kita mampu melihat?Alangkah berdosanya kita, jika tidak melakukan sesuatu!

Perkongsian daripada : Akh Zhaf @ Mujahid Page
http://deafeningsilent.blogspot.com

Ini Bukan Dakwah Semusim

بسم الله الرحمن الرحيم
Salam Perjuangan


Amanah dakwah yang bertimbun bagi sebagian aktivis dakwah terkadang membuatkan mereka cepat lemah dan jumud. Tawaran amanah dakwah seolah datang tak kenal waktu, menuntut kita untuk segera menyelesaikannya, belum lagi ‘homework’ yang bertimbun, ‘report’ dan sebagainya. Waktu cuti bagi aktivis dakwah adalah kesempatan besar yang tak boleh disia-siakan, untuk sekadar melepaskan penat yang melekat. Atau paling tidak, dapat sedikit bernafas dengan lega dari amanah-amanah yang ada.

Fenomena hari cuti (hujung minggu, semester) aktivis menjadi hal yang amat unik untuk diperhati. Sebahagian diantaranya sibuk mempersiapkan diri menyusun agenda percutiannya. Mulai dari rehlah, mokhoyyam sehingga pulang ke kampung pada batas waktu yang tak tentu. Sebahagian lagi sibuk memikirkan perancangan dakwah ke hadapan. Mulai dari target halaqoh, strategi masuk ke sekolah, jauhlah dan lain-lain. Apakah ada yang salah bila aktivis bercuti? Kalau selama ini mereka dikenal dengan sebutan “nahnu qowwiyun amaliyun”, jawabnya tidak! Kerana sesungguhnya kita sangat perlukan istirehat. Perlu untuk melunjurkan kaki sejenak, perlu air dingin walau seteguk dan perlu berhenti untuk mendapatkan kekuatan itu kembali.

Tetapi tidak adil rasanya ketika kita mulai melepaskan ingatan-ingatan kita tentang dakwah itu sendiri. Angan kita jauh melayang entah kemana, fikiran kita seolah bebas merdeka tanpa ikatan beban apapun. Sehingga tidak dapat menangkap seberapa pentingnya amanah dakwah yang ada, menganggap amanah-amanah itu hanya milik para qiyadah semata. Ketika datang saat mutaba’ah tentang amanah yang ada, kita dengan mudah mengatakan “Afwan, belum sempat diselesaikan” atau mungkin “Afwan, tak sempat nak berfikir!””


Percutian bukan bererti menjadi saat terpenting bagi untuk mengakhiri tugas-tugas panjang ini. Hal yang paling penting bagi seoarng aktivis dakwah ketika menghadapi masa cuti adalah mewaspadai kekerasan hati yang diakibatkan terlalu lamanya seseorang tidak aktif dalam medan dakwah. Hal ini tidak muncul secara sekaligus, akan tetapi secara perlahan-lahan dan berangsur-angsur sehingga hampir-hampir tidak disedari. Ketika cuti menjelma, dengan mudahnya kita mengajukan “Cuti” pada murabbi untuk sekedar tidak menghadiri liqo’. Atau mengajukan “keringanan” kepada para qiyadah untuk free amanah, sementara hari-hari kita berlalu begitu saja tanpa tarbiyah, tanpa amanah dan tanpa bergumul dengan dakwah. Akibat dari semua ini mulai beransur-ansurlah semangat dakwah kita tidak berdaya untuk terus aktif dan terlibat dalam persoalan-persoalan dakwah. Berkaratnya hati ini membuat kita semakin mudah mengabaikan tugas-tugas jihad serta menyeru panggilan-panggilan Allah.

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingati Allah dan kepada kebenaran yang telah turun dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan alkitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasiq.” (Al-Hadid:16).

Ikhwah fillah, fahamilah bahawa dakwah yang kita lakukan sekarang bukanlah dakwah sesaat. Ini bukanlah dakwah semusim yang gelora dan semangatnya menggema saat kita menghabiskan waktu di kampus ini saja. Sementara menjelang cuti atau berakhirnya masa kuliah kita di kampus tiada lagi gaungnya sama sekali seperti gelanggang yang ditinggal penontonnya. Tiada lagi sorak sorak suara pendukungnya, tiada lagi sorot cahaya keindahannya. Diperparah lagi banyaknya kader yang menjadi “veteran”dalam medan perjuangan.

Jadi kita seharusnya boleh mengukur sejauh mana keberhasilan cuti kita dengan amanah dakwah yang ada. Sehingga semakin banyak tugas-tugas dakwah semestinya boleh diselesaikan dengan professional, diertikan dengan pola kerja dakwah yang rapi, terstruktur dan tepat waktu karena kita mempunyai rentang waktu yang cukup untuk memikirkan dan merencanakannya. Dan juga kita boleh menilai sejauh mana kesiapan para kader dakwah menyongsong dan menyambut amanah dakwah, karena ia telah mendapatkan kekuatan kembali. Jadi ketika panggilan jihad itu mengalun indah bagaimana respon kita masing-masing untuk menyambutnya?. Wallahu alam



Dipetik daripada halaqah online.


Monday, October 5, 2009

MUSLIMAT POWER !


" Wahai saudariku yang Muslimah yang berada di jalan jihad. Saudari pula memainkan peranan yang penting di dalam bidang jihad. Peranan saudari bermula dari rumah tangga, iaitu dengan mentarbiyyahkan generasi-generasi, membesarkan mereka dan menyiapkan mereka untuk berjihad. Wanitalah yang memproses lelaki. Bagi wanita-wanita muslimat, mereka mengajar anak-anak mereka tentang peperangan-peperangan sama seperti mereka menghafazkan anak-anak mereka satu surah dari Al-Quran.

Begitu juga seorang al-ukhtul. Muslimat yang menghidupkan roh jihad adalah menjadi pembantu kepada suaminya. Ia menggesa suaminya supaya berjihad, bukannya menjadi fitnah kepada suaminya ataupun melemah dan menghalangnya. Ia juga selalu mengelokkan penjagaan harta dan anak-anak suaminya sepanjang ketiadaan suaminya yang sedang berjihad.

Pada masa dahulu seorang wanita muslimah itu memainkan peranan di medan jihad. Ia telah melakukan kerja memberi minum tentera dan merawat orang yang luka.Bahkan kadangkala seorang wanita itu turut serta menghunuskan senjata. Contohnya ialah seperti yang telah di lakukan oleh Nusaibah binti Kaab kerana mempertahankan Rasulullah SAW dlm peperangan Uhud."

( Mustafa Mashyur-Mursyidul Am ke-5 Ikhwan Muslimin)


Ayuh MUSLIMAT !!

Bangkitlah dikau wahai Srikandi Islam. Bangunlah dikau dari angan-angan yang panjang. Angan-angan yang boleh membantutkan kebangkitan Islam itu sendiri. Ingat lah! Apabila kita hidup hanya utk kita, hidupnya amatlah singkat. Bermula dr bermulanya kita dan berakhir dengan berakhirnya umur kita yang terbatas. Tetapi jika kita hidup kerana selain daripada kita, hidup kerana fikrah, sesungguhnya hidupnya panjang dan mendalam. Bermula drpd bermulanya kita dan berakhir dengan luputnya manusia di bumi ini. Jika kita merasa kita yang memulakan perjuangan ini, kita akan sempit dada menghadapi kematian( kerana perjuangan belum mencapai matlamat).

Ingatlah..bukan kita yang memulakan dan bukan kita yang mengakhirinya.Ia dimulakan oleh para nabi sehinggalah ke akhir zaman. Kita adalah mata rantai dari satu perjuangan yang panjang.
-AS SYAHID S. QUTB-



Sunday, October 4, 2009

* BAHASA TERINDAH*


Yang diucap dalam bahasa terindah
jawapan yang bertanya didengar nabi
antara kagum dan khusuk setiap ayatnya
lereng gunung menjadi amat sunyi
suara saja tegas bergema
disampai arah berkias maksud serentak
tapi jelas intinya
tidak sedetikpun Allah menghindar
atau mencemuh nabi disisi segala didoa
dipenuhi segala yang dipinta tulus dan
penuh baraqah
yatim ia tak berlindung
tidakkah tersedia juga bumbung baginya
awal begitu bergantung
kini tidakkah merdeka
bebas hidupnya

-Ramli Sarip-


Puisi buat aku lebih menghargai bahasa ibundaku. Bahasa Melayu. Yang hari ini keadilan untuknya diremehkan oleh bangsaku sendiri. Bangsa Melayu. Dengan pelbagai isu dan budaya baru yang masuk ke dalam bahasa warisan sejarah ini. Bahasa Melayu yang penuh dengan kata-kata hikmah dan sopan santun yang sering diingatkan nabi kepada umatnya supaya berhikmah dalam semua perkara termasuklah kata-kata ketika berbahasa.

Ukhwah yang terbina boleh tercalar hanya kerana kata-kata yang tidak berhikmah oleh si penyampai yang tidak berniat sama sekali ingin melukainya.




Allah S.W.T. menjadikan manusia amat istimewa dan berbeza dengan makhluk-Nya yang lain. Antara keistimewaannya yang paling utama ialah Allah S.W.T.menciptakan akal untuk manusia berfikir dan lidah untuk berbicara. Justeru, lidah menjadi jurubicara menyampaikan apa yang terasa dalam hati dan terlintas dalam fikiran manusia.

Manusia perlu menggunakan lidahnya untuk membicara perkara-perkara yang berfaedah. Antaranya membaca ayat-ayat suci al-quran, hadith-hadith Rasulullah s.a.w., pandangan para ulama', intelektual dan sebagainya seterusnya menyampaikannya kepada orang lain. Pesanan Rasulullah s.a.w. agar menyampaikan mesej Baginda walaupun satu ayat merupakan penegasan tentang betapa pentingnya kita perlu berbicara. Ia merupakan salah satu wasilah paling berkesan untuk menyampaikan mesej dakwah Islam.









Firman Allah S.W.T.:

Maksudnya:
Allah Yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan al-Qur'an. Allah menciptakan manusia,mengajarnya berbicara (menerangkan sesuatu cetusan daripada fikiran dan perasaannya).'
(Surah ar-Rahman : 1-4)


Tuturkata yang dikeluarkan oleh seseorang dapat mengukur sejauhmana kemahiran, pengetahuan, buah fikiran,sopan santun, budi pekerti, pemarah, kasar, sombong atau kerendahan hatinya. Oleh itu, sewajarnya setiap insan memelihara lidahnya dan hendaklah berbicara menurut pertimbangan akal yang waras. bercakap benar, sopan santun, lembut dan lunak supaya sedap didengar dan elakkan daripada mengeluarkan kata-kata kotor.

Dalam kehidupan kita seharian, wadah pergaulan yang digunakan dapat dibahagikan kepada beberapa keadaan. Umpamanya melalui perbualan, penulisan atau perdebatan.

Sebagai manusia, kita mempunyai hak untuk menyuarakan pendapat tentang apa sahaja sama ada dalam percakapan, penulisan ataupun perdebatan. Walaubagaimanapun, ia mestilah tidak menimbulkan rasa marah, tidak puas hati, saling menyalahkan, menghina,memaki hamun, mencaci, mengeluarkan kata-kata kotor,mengutuk, menyumpah, mengaibkan dan sebagainya hingga menyinggung perasaan orang lain apatah lagi saudara kita sesama Islam. Ini kerana ia boleh merenggangkan hubungan silaturrahim, menimbulkan rasa marah, rasa benci. permusuhan dan jika keterlaluan mungkin menimbulkan kekacauan dan perbalahan.

Dalam hal ini bijak bistari pernah berpesan, 'berfikir itu pelita hati'. Pepatah Melayu pula mengatakan, 'kerana pulut santan binasa, kerana mulut badan binasa'. Jika direnung, kedua-duanya memberikan pengertian yang begitu mendalam untuk kita jadikan panduan supaya sentiasa menjaga kesopanan dalam percakapan seharian.

Oleh itu, bagi mengelakkan berlakunya sebarang perselisihan dan suasana yang tidak menyenangkan maka kita perlulah berwaspada dan berhati-hati sebelum berkata. Ibarat kata pepatah,'mulut kamu adalah harimau kamu.'

Terdapat banyak ayat al-qur'an dan hadith Rasulullah s.a.w yang memberi peringatan dan panduan tentang adab dalam percakapan.


Maksudnya:

Dan orang yang menyakiti orang mukmin,lelaki atau perempuan, tanpa adanya sesuatu yang mereka lakukan, maka orang yang menyakiti itu menanggung kebohongan dan dosa yang nyata.'
(Surah al-Ahzab : 58)

Maksudnya:
Dan katakanlah (wahai Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku (yang beriman), supaya mereka berkata dengan kata-kata yang amat baik (kepada orang yang menentang kebenaran); sesungguhnya Syaitan itu sentiasa menghasut antara mereka (Yang mukmin dan yang menentang); sesungguhnya Syaitan itu adalah musuh yang amat nyata bagi manusia.'
(Surah al-Israa':53)

AI-Quran juga memerintahkan umat Islam supaya menolak dan mencegah keburukan dengan cara yang terbaik.

Firman Allah S.W.T.:

Maksudnya:

Tidaklah sama antara kebaikan dengan keburukan itu maka cegahlah keburukan dengan cara yang terbaik...'
(Surah Fussilat : 34)

Berleluasanya budaya fitnah memfitnah, caci mencaci, penipuan, tuduh menuduh dan sebagainya dalam masyarakat Islam akan menggugat kekuatan ummah terutama dalam menghadapi ancaman pihak musuh Islam.

Pertelingkahan dan perpecahan yang wujud hasil daripada pertuturan yang ditegah oleh Islam ini sememangnya dinanti-nantikan oleh musuh Islam yang sentiasa menunggu peluang memporakperandakan kesatuan dan kekuatan umat Islam.

Ini seterusnya membuka peluang kepada mereka memperkotak-katikkan umat Islam mengikut telunjuk mereka sehingga hilang segala kemegahan dan kemuliaan budi lalu bertukar kepada kehinaan dan kemunduran dalam pelbagai bidang kehidupan.

Umat Islam tidak mungkin dapat menghadapi musuh- musuh Islam yang sentiasa berganding bahu setiap kali berhadapan dengan umat Islam selagi wujud anasir-anasir yang memecahbelahkan kesatuan dan kekuatan umat terutama melalui pertuturan yang menyalahi ajaran Islam. Menjauhi amalan-amalan sedemikian sangat penting dan amat terdesak dalam persediaan umat Islam menghadapi musuh Islam yang semakin canggih, bersatu padu dan bijak.

Inilah yang harus kita fikirkan apa yang Tuhan tarik perhatian kita itu. Apakah sanggup kita tukarkan format tarbiah kita? Rata-rata sejak datuk nenek kita sehingga sekarang mendidik anak-anak kita supaya jangan mengeluarkan kata-kata yang kasar, jangan keluarkan maki hamun. Tersasul dari mulut anak mengeluarkan perkataan yang tak senonohpun, kita cubit mulut anak itu kerana ia tidak wajar diucapkan.

Itu dia format didikan kita, itu dia cara didikan kita. Apakah kita mahu tukarkan pula dengan pendekatan pendidikan atau methodologi pendidikan dengan cara, gaya dan budaya carut mencarut serta maki hamun ini?Inilah yang harus kita renung.

Inilah yang harus sama-sama kita fikirkan. Semoga Allah S.W.T. akan memberi taufiq dan hidayah kepada kita kerana kalau cara ini berterusan, cara ini kita amalkan, maka ternyata sekali pemikiran kita sudah gersang. Apabila pemikiran kita sudah gersang, tamadun akan pincang dan akan membawa kita kecundang. Nauzubillahi min zalik.

* mohon ampun maaf dr kami (pendatang baharu) atas salah silap dalam menyatakan hasrat kami. keputusan kami muktamad. Mohon Allah S.W.T beri taufik dan hidayah kpd kita semua. sesungguhnya yang baik itu datang dari Allah dan yang buruk itu atas kelemahan diri kami seniri.yang sangat berhajat kpd Allah.

* sumber rujukan: JAKIM




Tuesday, September 22, 2009

Perjuangan Kita Sebagai Rausyanfikir (pemikir yang celik) Masyarakat Masih Jauh









Saya berkesempatan untuk menyertai Muktamar Pergerakan Pemerkasaan Tulisan Jawi(PERAWI) di Perbadanan Perpustakaan Awam Kedah di Alor Setar anjuran Teras Pengupayaan Melayu (TERAS) dan Perbadanan Perpustakaan Awam Kedah baru-baru ini. Muktamar kali ini hanya berjaya menghimpunkan 150 orang sahaja . Mungkin ini disebabkan hari ini (hari Ahad) merupakan hari bekerja di mana kebanyakan yang hadir terdiri daripada pak cik dan mak cik yang pernah merasai kehangatan penggunaan tulisan jawi dalam masyarakat.

Satu lagi isu yang SEWAJIBNYA guru pelatih IPGM ambil tahu , selain meneruskan kitaran bodoh sehari-hari-(makan , tidur, kuliah , dan seterusnya tanpa perubahan sepanjang tahun) , ialah untuk menggarap kembali perjuangan untuk membangkitkan penggunaan tulisan jawi di Malaysia. Isu ini nampak kecil bagi sesetengah mahasiswa keguruan dan sesetengah pihak ,namun impak akibat pemansuhan pembelajaran tulisan jawi dalam pengajaran dan pembelajaran oleh seorang menteri pelajaran itu telah berjaya "membunuh" rasa beragama ramai anak bangsa yang beragama Islam di negara ini. Akibat daripada terbunuhnya pembelajaran tulisan jawi , ramai anak bangsa yang beragama Islam tidak mampu membaca Al-Qur'an , menghayati bacaan al-Qur'an dan jika tidak melampau ia dikatakan telah melahirkan generasi yang ber'bin' dan ber'binti', namun tidak mampu mengucap dua kalimah syahadat!

Sepatutnya guru pelatih lebih terkehadapan dalam isu ini , juga termasuk isu-isu lain yang melibatkan integriti agama , bangsa dan leluhur jati diri seperti isu Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik dalam Bahasa Inggeris (PPSMI) yang ternyata telah berjaya menghancurkan masa depan ramai pelajar Melayu, isu pengekalan status asal agama anak setelah salah seorang ibu bapa memeluk islam , isu murtad, penderaan , gejala sosial yang membarah ,Liberalisme Islam serta ideologi yang menjadi perosak aqidah yang lain yang tidak tahu hujung pangkalnya dan sebagainya. Ini tidak masuk lagi dengan isu-isu yang melibatkan generasi muda beliau seperti hedonisme, seks bebas, penagihan gam dan dadah , buli dan banyak lagi.

Suara guru pelatih seakan terus sepi dari segi "suara" dan "kerja tangan" yang melibatkan masyarakat. Ini seakan mewujudkan satu tanggapan bahawa profesion keguruan merupakan profesion orang yang tak tahu apa-apa selain menjadi robot , pengampu, peneruskan dasar-dasar tolol dan tidak realistik oleh pihak-pihak tertentu yang semakin hari semakin menggadai agama , bangsa dan tanah air mereka walaupun giat mencanangkan kepada masyarakat bahawa merekalah pejuang bangsa dan negara yang sebenar.


Ini berbeza dengan sahabat-sahabat daripada IPT yang seakan begitu gah dengan budaya intelek ,diskusi , debat , budaya ilmu , aktivisme ( penyerahan memorandum , perhimpunan dan sebagainya) dan kesedaran kendiri . Berbeza dengan kita di IPGM , kita Masih lagi terperangkap dengan pemikiran picisan dan hedonisme -main permainan video , "dating" ,suka dimanjakan dan dilayan seperti anak-anak belasan tahun, malas seumpama menternak ayam di sangkar. Mungkin inilah generasi yang dikehendaki oleh sesetengah pihak , yang menganggap guru-guru seperti ini merupakan guru yang "baik" , "sopan" dan berhemah tinggi serta patriotik.

Cukup masa pergi cari makanan .Inilah yang amat menyedihkan terutama apabila mengenangkan bahawa gejala sosial hari in bukan lagi suatu barah , tetapi suatu wabak melanda seluruh masyarakat kita pada hari ini. Sekali lagi saya bertanya, mana suara guru pelatih kita? Masih takut dengan "hantu" akta-akta dan peraturan tertentu ?

Berapa orang yang sedar terhadap permasalahan ini? Mana suara guru pelatih kita? Masih tidur? Teruskan tidur. Sehingga kita "dibangkitkan" kelak dalam keadaan diseksa disebabkan gagal untuk memahami realiti masyarakat semasa.Tertarik dengan kata-kata Profesor Khoo Kay Kim .

"The university (dalam konteks kita: IPGM-penulis) today does not teach people how to think. The students come to university to make money. I always said to my students if you want to be rich don't come to university. The rich Chinese are mostly uneducated. To be rich you are not obliged to be highly educated. You can just pick one spot in KL and start selling Nasi Lemak and trust me your earning will be higher than university's Professor. People come to university in order to be a complete human being, not about making money. When I correct SPM history papers most of the time I will be correcting my own answer schemes. Our education system does not produce human but robots."


Walaupun dalam kata-kata tersebut beliau hanya menyebut berkenaan dengan Universiti, tetapi kata-kata ini juga boleh diterjemahkan sebagai mahasiswa, yang juga berkait rapat dengan guru-guru pelatih (atau mahasiswa "keguruan") institusi pendidikan guru di Malaysia.
"Sayyid Abul 'Ala Mawdudi dalam satu petikan kata-katanya yang sungguh tajam dan dalam pernah berkata kepada para graduan:

"'Wahai Pelajar! Kamu telah melabur sekian lama masa kamu di universiti ini untuk mendapat pendidikan. Kamu telah lama menunggu saat dimana kamu akan menuai hasil usaha kamu itu dalam bentuk segulung ijazah. Aku merasai betapa tersentuhnya jiwa kamu dalam majlis sebegini, maka menjadi satu kesukaran buat aku berterus terang kepada kamu pada saat ini. Walau bagaimanapun aku perlu berlaku jujur, bahawa dalam menilai tempat kau dididik in, malah kesemua tempat pendidikan yang bernama universiti ini tidak ubah seperti tempat penyembelihan berbanding tempat pendidikan. Ijazah yang dihulurkan tidak ubah seperti sijil kematian, diberikan apabila si pembunuh sudah berpuas hati kerana telah berjaya menyempurnakan penyembelihannya; alangkah bertuahnya kepada mereka yang telah berjaya melarikan diri daripada penyembelihan terancang ini dengan sedikit cahaya kehidupan
Aku tidak hadir ke sini untuk mengucapkan tahniah kepada kamu kerana telah menerima sijil kematian tersebut. Malah sebaliknya, aku berasa teramat sedih melihat kamu semua dalam keadaan yang teruk. Aku seperti sesorang yang sedang mencari manusia yang masih hidup dalam timbunan mayat disini."


Ahmad Zhafri bin Md Noor
@Akh Zhaf

Ketua Biro Multimedia dan Informasi Ikatan Kerohanian JPP Zon Utara
http://deafeningsilent.blogspot.com









Thursday, September 10, 2009

Sepintas di SIMPOSIUM BRING ISLAM BACK 2009

Alhamdulillah , pada 4, 5 dan 6 september yang lepas telah berlangsung satu program yang dinamakan BRING ISLAM BACK 2009 (SBIB) yang dianjurkan oleh Jaringan Pemuda Da'wah Islamiyyah (JUNDIYY) .Mengambil tema Kebangkitan Ar-rijal menerajui dakwah , program ini disertai oleh 30 orang peserta dari wadah dan pemikiran yang berbeza.

Program ini dilaksanakan setahun sekali dengan penglibatan 10 wadah yang bernaung di bawah JUNDIYY . Antara wadah yang bernaung di bawah JUNDIYY adalah Kelab Rakan Masjid (IPTB) , IPGM THINK TANKERS (IPPPP) , Kelab Rakan Siswa Islah Malaysia Pulau Pinang , Angkatan Pemuda pemudi Islam (API) , IPSI USM , Persatuan Perkhidmatan Masyarakat (PPM) , Ikatan Kerohanian JPP Zon Utara , Persatuan Mahasiswa Islam USM , Kelab Remaja Lestari (KRL) , Jawatankuasa Pusat Islam (Politeknik Seberang Perai ) .

Antara objektif program ini dilaksanakan adalah untuk memberi pendedahan kepada penggerak-penggerak dakwah di Pulau Pinang terhadap isu-isu semasa di Malaysia dan seluruh dunia seterusnya memberi kesedaran terhadap pendakwah-pendakwah berkenaan peranan yang sepatutnya dimainkan oleh mereka dalam merevolusikan masyarakat ke arah pembentukan masyarakat yang madani , bermaruah , serta berjati diri .. Ini bertepatan dengan motif penubuhan JUNDIYY sendiri yang bersifat bebas, menghormati pendekatan dakwah dan golongan sasar bagi setiap wadah yang bernaung di bawah JUNDIYY serta berifat neutral.

Antara skop yang telah didedahkan kepada para peserta adalah Mono Religio : Perkembangan dan cabaran dunia Islam (Akh Nizam Mahsyar ,SU PUMPP) , politik ,aqidah dan Isu-isu semasa (Ustaz Hafiz Nordin) , Isu permasalahan sosial : Apa peranan Kita ? (Ustaz Kamruddin Kassim LANDAS) , Isu sebenar berkenaan selatan Thai (Akhawat-akhawat daripada Pattani , Thailand) , Pendidikan , kemahasiswaan dan peranan kita dalam mendepani isu-isu semasa (Akh Izzat Anwari ,Koordinator ABABIL) dan Akh Nurfitri Amir dengan tajuk pembentangan Revolusi Agama : Penilaian Terhadap Sejarah dan Cabaran Masa Kini.

Skop yang diperbincangkan di dalam SBIB kali ini dilihat sungguh padat dan sedikit berat , namun saya percaya bahawa setiap wakil dapat menghadam setiap butir yang keluar dari mulut pengisi disebabkan golongan sasar pada program kali ini adalah penggerak-penggerak teras (core) , MT setiap wadah.

Pada akhir program ,telah diadakan sesi Refleksi dan Resolusi. Beberapa Resolusi telah dicapai.Antaranya adalah :

1)setiap wadah yang bernaung di bawah JUNDIYY wajib hantar wakil untuk mesyuarat berkala dan penyertaan program

2)setiap program umum yang dianjurkan oleh wadah digalakkan untuk dimaklumkan kepada MT JUNDIYY

3)pelantikan ketua unit

-tekno daie:syafiq(BKS,IPTB)

-penerbitan:rahimi(PPM)

-program:saiful(API)

Untuk pengetahuan Semua -Kami juga mewaujudkan beberapa penambahan jawatan baru dalam JUNDIYY bagi memudahkan urusan . Di bawah ini merupakan senarai terbaru Majlis Tertinggi JUNDIYY.

Pengerusi-Zhafri(KARISMA)

T/pengerusi-Aishah(KRL)

S/U A-Rohana(PMI)

S/U E-Hazwan(BKS)

S/U O-Kartina Sari(KRL)

BEND-Mastura(PMI)

T/BEND-Zaidi(API)

Diharap setiap ahli yang bernaung di bawah JUNDIYY dapat menjalinkan hubungan yang lebih erat bersama wadah yang ada bawah naungan JUNDIYY yang lain.Insyaallah

SEKADAR PERKONGSIAN
Oleh :
Ahmad Zhafri bin Md Noor @ Abu Dujanah
Pengerusi Jaringan Pemuda Da'wah Islamiyyah (JUNDIYY)
http://deafeningsilent.blogspot.com
019-4554508

Tuesday, September 8, 2009

Ramadhan Bulan Bersejarah

Posting yang ringkas ini bertujuan untuk mengingatkan kita tentang sejarah-sejarah yang berlaku pada bulan yang mulia ini. Bulan Ramadhan bukan sahaja terkenal dengan pusat latihan ibadat, malah ia terkenal dengan peristiwa- peristiwa yang besar dalam sejarah Islam, saya menyenaraikan secara ringkas beberapa peristiwa yang besar di dalam sejarah yang menjadi mercu tanda kepada bulan Ramadhan" Semoga bermanfaat untuk kita semua".

1. Bulan yang diturunkan padanya al-Kitab

Firman Allah Swt dalam Surah Al-Baqarah ayat 185.

" Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeza ( antara yang hak dan yang bathil )."

2. Peristwa Badar al-Qubra

Iaitu pada hari Jumaat , 17 Ramadhan tahun kedua Hijrah berlaku perang yang pertama bagi ummat Islam iaitu Perang Badar. Peperangan ini melibatkan tentera Islam seramai 313 anggota yang berhadapan dengan 1000 anggota tentera Musyrikin Makkah yang lengkap bersenjata. Peperangan ini melibatkan para malaikat yang membantu orang yang beriman dan Iblis yang memberi semangat kepada orang Musyrikin. Di dalam peperangan ini, tentera Islam memenangi pertempuran dengan 70 tentera musyrikin terbunuh ,70 ditawan manakala bakinya melarikan diri. Ianya termaktub di dalam surah Ali Imran ayat 123 hingga 135, al Mujaadilah ayat 22.

3. Islam membuka Kota Mekkah.

Peristiwa ini berlaku pada 10 Ramadhan tahun kelapan Hijrah. Peristiwa kemuncak ini berlaku apabila Musyrikin Mekkah melanggar perjanjian Hudaibiyyah yang termeterai dengan orang Islam pada tahun ke enam Hijrah.

4. Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad ke Tabuk

Rasulullah berada di Tabuk pada 26 Ramadhan tahun 9 Hijrah. Rasulullah memimpin 30,000 tentera Islam ke Tabuk.Peristiwa ini berlaku apabila Islam tersebar ke pelusuk Tanah Arab dan ia memberi tamparan yang hebat kepada Rom yang menjadi kuasa besar pada masa itu. Lantas Herkules, Maharaja Rom Timur (Byzantine) memutuskan bagi menyekat pengaruh ummat Islam dengan menyerang utara Tanah Arab. Allah menyatakan di dalam surah al-Taubah pada Ayat 42, ayat 107, dan 116-117.

5. Islam sampai ke Yaman

Peristiwa ini berlaku pada bulan Ramadan tahun ke-10 Hijrah. Yaman terletak di selatan semenanjung Tanah Arab. Penduduknya menerima Islam tanpa perang seperti kemasukan Islam ke wilayah-wilayah lain. Peristiwa bersejarah ini bermula pada bulan Ramadan pada tahun ke -10 Hijrah.

6. Khalid bin Al-Walid meruntuhkan Berhala al-Uzza.

Selepas ummat Islam membebaskan Kota Makkah, Nabi Muhammad menyucikannya dengan memusnahkan 360 patung berhala di sekeliling Ka'bah, lima hari sebelum berakhirnya Ramadan tahun ke-9 Hijrah, beliau menghantar Khalid al-Walid bagi memusnahkan patung al-Uzza di Nakhla.

7. Penyerahan Badar Taif

Bandar Taif pernah mencatat sejarah apabila satu bandar penduduk Taif menghalau Rasulullah semasa berdakwah di sana. Penyerahan bandar ini berlaku apabila rombongan dari Taif datang ke Mekkah pada bulan Ramadan tahun ke-9 Hijrah dengan menyerahkan bandar Taif sebagai tanda menyerah kalah. Kemudian mereka meminta supaya patung di Taif diruntuhkan kerana takut syaitan yang menjaganya. Akhirnya, Patung Latta yang dipuja sebelum ini dimusnahkan.

8. Pembukaan Andalus (Sepanyol )

Andalus ialah nama Arab yang diberikan kepada wilayah-wilayah semenanjung Iberia yang diperintah oleh orang Islam selama beberapa waktu, iaitu bermula pada tahun 711 hingga 1492 masihi. Pada 28 Ramadan tahun ke-92 Hijrah, panglima Islam bernama Tariq bin Ziyad dihantar oleh pemerintah Bani Umayyah bagi menawan Andalus. Tariq memimpin tentera Islam berjumlah 7000 orang menyeberangi laut yang memisahkan Afrika dan Eropah untuk membuka kota itu.

9. Peperangan Zallaqah, Portugal

Peristiwa ini berlaku selepas Subuh hari Jumaat, bulan Ramadhan tahun 459 Hijrah. Ketika itu berlaku kebangkitan Dinasti Murabit di Afrika Utara . Gabenor Cordova, Al-Muktamin meminta bantuan Sultan dinasti Murabit, Yusuf bin Tasyifin bagi memerangi al-Fonso. Tentera Kristian yang diketuai oleh Al-Fonso yang berjumlah 80'000 tentera berjaya dikalahkan. Dalam masa yang singkat Sultan Yusuf berjaya menguasai seluruh Sepanyol dan menyelamatkan Ummat Islam. Selepas itu, Sepanyol dinasti Murabit berdiri sejak 1090 hingga 1147 Masihi.

10.Tentera Islam mengalahkan tentera Monggol

Peristiwa ini berlaku pada 15 Ramadan 685 Hijrah bersamaan 1260 Masihi. Angkatan tentera Islam bangkit membuat serangan balas. Tentera Islam dan para ulama' pimpinan Sultan Qutuz dari Dinasti Mamluk, Mesir mara ke Palestin selepas Monggol menguasainya.Kedua-dua pihak bertemu di Ain Jalut.

11. Peperangan Yakhliz

Pada 15 Ramadan 1294 Hijrah, bala tentera Islam Dinasti Uthmaniyyah yang dipimpin oleh Ahmad Mukhtar Basya dengan jumlah 34'000 anggota mengalahkan tentera Rusia yang berjumlah 740'000. Seramai 10'000 tentera Rusia terbunuh dalam pertempuran itu. Ia menjadi kebanggaan ummat Islam mempertahankan agama yang di ancam oleh kerajaan Tzar di Rusia. Kerajaan tentera Islam Uthmaniyyah menyelamatkan ummat Islam di Asia Tengah yang mana telah memberikan kedudukan yang hebat terhadap dunia Islam secara keseluruhan.

12. Tertawan Garis Bar Lev, Israil

Dalam sejarah moden, berlaku Perang Yom Kippur yang melibatkan tentera Islam pakatan Mesir dan syiria dengan tentera Yahudi Israil pada 10 Ramadan 1390 Hijrah bersamaan 6 Oktober 1973. Perang Yom Kippur, juga dikenali sebgai Peperangan Arab Israil 1973, Perang Oktober dan Perang Ramadan.

Ia adalah sebahagian daripada konflik Arab- Israil sejak dari tahun 1948. Pada bulan Jun 1967, berlaku Perang Enam Hari antara Israil dengan Mesir, Syiria, Jordan . Dalam pertempuran itu Israil berjaya menduduki utara Syiria serta Semenanjung Sinai dan Bukit Golan . Pada tahun 1971, Israil memperuntukkan 500 juta dolar Amerika bagi membina kubu dan kerja tanah raksaksa yang dinamai Garis Bar Lev sempena nama Jeneral Israil, Haim Ber Lev.

Israil bermegah dengan kubu Bar Lev yang didakwa ' tidak ditawan ' kerana mempunyai kekebalan dan teknologi yang canggih. Namun tentera Islam berjaya menawan kubu itu sekaligus mengalahkan Israil.

Peristiwa-peristiwa bersejarah yang saya ringkaskan di atas adalah antara peristiwa-peristiwa yang berlaku kepada ummat Islam pada bulan Ramadhan. Ini jelas menunjukkan bahawa Ramadhan merupakan suatu bulan yang penuh dengan keistimewaan kepada ummat Islam. Oleh itu ,marilah kita merenung sejarah masa silam agar kita dapat mengenali diri kita pada hari ini. Adakah kita telah menyiapkan diri dengan amal-amal Islami atau belum dan kita boleh menjadikan sejarah ini sebagai titik tolak untuk bermuhasabah di bulan yang mulia ini agar kita terus bersemangat dan istiqomah bertaqarrub kepada Allah S.W.T.

Disusun oleh,

Ahmad Zakir Bin Mohd Amin

Pismp P.Agama

IPGM KSAH

Thursday, August 27, 2009

LAMBAIAN RAMADHAN

السلام عليكم.....
Ramadan..kedatangan dan kehadirannya dinantikan dengan penuh beerti buat umat islam di seantero dunia. Alhamdullillah, rasa penuh syukur ke hadrat ilahi kerana kita semua umat islam masih lagi diberi peluang untuk menikmati dan meraikan ramadhan dengan penuh rasa takzim.
Bagaikan seperti mimpi. Syaaban yang seperti baru diraikan kehadirannya semakin menutup tirai dan ramadhan pula datang dengan penuh seribu satu kenikmatan. Namun, itulah yang dinamakan takdir Allah s.w.t dan nikmatNya yang tidak ternilai harganya.
Kita sebagai umat islam, kita sebagai hambaNya yang begitu kerdil menumpang berpijak di bumi Allah haruslah bersyukur dan menggunakan peluang yang ada ini dengan menghargai nikmat Ramadhan, bulan yang penuh kemuliaan ini.
Sebagaimana dalam firman Allah s.w.t dalam surah Al-Baqarah ([2]:183):

183. Wahai orang-orang Yang beriman! kamu Diwajibkan berpuasa sebagaimana Diwajibkan atas orang-orang Yang dahulu daripada kamu, supaya kamu bertaqwa.

Namun, jika kita renung kembali pada masa-masa lalu, masih ramai umat islam yang tidak tahu menghargai erti ramadhan itu, masih ramai yang seolah-olah tidak mengertikan tanggungjawab yang perlu mereka laksanakan sebagai seorang muslim.. Ada lagi segelintir yang tidak berpuasa, yang masih berani melakukan maksiat, mencuri, melepak ketika orang ramai sedang khusyuk menunaikan solat tarawih..itu mungkin hanya dilihat sebagai masalah yang kecil, tetapi yang kecil itulah yang semakin serius dan tidak boleh dipandang enteng. apakah yang akan terjadi kepada golongan seperti ini???apakah ini yang dinamakan umat islam???

Sedarlah kita semua, umat islam..kita hanyalah hambaNya,hambaNya yang tidak punya harta, tidak punya kemewahan, tidak punya apa-apa. Mengapa kita masih lagi tegar untuk berlagak seperti raja??seperti pemilik dunia?? sedangkan ini semua bukan milik kita. Ini hanyalah sementara. Perhentian sementara buat kita hambaNya. Seharusnya kita berlumba-lumba untuk menikmati dan menghargai peluang ini yang belum tentu akan kita lalui pada masa akan datang.
Mungkin masih ramai yang alpa dan leka dengan kenikmatan dunia sehingga mereka lupa akan besarnya ganjaran di dalam bulan Ramadhan ini. Allah s.w.t sudah menjanjikan ganjaran kepada umatNya sebagaimana yang disebut dalam Al-Quran, surah Al-Ahzab ([33]:35):

35. Sesungguhnya orang-orang lelaki Yang Islam serta orang-orang perempuan Yang Islam, dan orang-orang lelaki Yang beriman serta orang-orang perempuan Yang beriman, dan orang-orang lelaki Yang taat serta orang-orang perempuan Yang taat, dan orang-orang lelaki Yang benar serta orang-orang perempuan Yang benar, dan orang-orang lelaki Yang sabar serta orang-orang perempuan Yang sabar, dan orang-orang lelaki Yang merendah diri (kepada Allah) serta orang-orang perempuan Yang merendah diri (kepada Allah), dan orang-orang lelaki Yang bersedekah serta orang-orang perempuan Yang bersedekah, dan orang-orang lelaki Yang berpuasa serta orang-orang perempuan Yang berpuasa, dan orang-orang lelaki Yang memelihara kehormatannya serta orang-orang perempuan Yang memelihara kehormatannya, dan orang-orang lelaki Yang menyebut nama Allah banyak-banyak serta orang-orang perempuan Yang menyebut nama Allah banyak-banyak, Allah telah menyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahala Yang besar.

Oleh itu, dengan hadirnya bulan ramadhan pada kali ini, marilah kita bersama-sama muhasabah kembali diri kita, merenung kembali di manakah sebenarnya kedudukan kita sebagai seorang umat Islam, sebagai seorang muslim. Kejarlah nikmat yang dianugerahkan Allah kepada kita dengan sebaiknya. Gunakanlah peluang yang ada untuk mengabdikan diri kepadaNya. Sesungguhnya Ramadhan dapat memberi kita seribu satu nikmat dan kemuliaan. Hanya terpulang kepada kita sama ada mahu memperolehnya atau tidak. Tepuk dada tanya iman.

Disediakan oleh : ~a.n.s~

Thursday, August 6, 2009

Bencana Penyakit Hasil Kesilapan Manusia di Dunia

Umat Islam kena sentiasa beringat urus kehidupan, jangan berputus asa dengan musibah

SELEPAS beberapa kali diserang pelbagai jenis wabak, kini dunia bungkam dengan gabungan penyakit yang membentuk pandemik H1N1, selesema babi yang bermula di Mexico dan Amerika Syarikat, kini menyerang dunia menyebabkan beribu mangsa meninggal dunia. Semua orang risau, pelbagai langkah pencegahan dilakukan, ada yang dengan inisiatif tinggi, tidak kurang juga yang menganggap ia masalah remeh yang mustahil berlaku pada diri sendiri, sehingga apabila benar-benar diuji, barulah ada runtun di hati.

Sudah jelas dalam al-Quran dengan pelbagai peringatan kepada sesiapa yang kufur dan bermaksiat kepada Allah SWT. Balasan di dunia atau di akhirat tidaklah dapat dijangka, tetapi sebagai hamba lemah dan kerdil, semestinya kita sentiasa beringat dalam melakukan sesuatu perbuatan, bimbang jika menyalahi peraturanNya. Hari ini, kesilapan manusia dalam mengurus kehidupan dengan melanggar garis panduan yang ditetapkan oleh Allah SWT seperti yang terakam di dalam al-Quran menyebabkan ada antara kita yang terpaksa menanggung akibatnya.

Apa juga bencana yang berlaku kepada alam, kemalangan, perbalahan, permusuhan, hatta serangan wabak penyakit adalah kerana melanggar hukum Allah dan tabiat alam yang sepatutnya dipertahankan sebaik-baiknya. Hari ini, wabak selesema babi yang menular dengan pantas dan meragut nyawa adalah sememangnya wabak yang mudah berjangkit melalui sentuhan secara langsung dengan babi atau pemindahan virus selesema babi kepada manusia. Walaupun umat Islam tidak memakan babi atau terbabit secara langsung dalam menguruskan penternakan babi, virus yang menjangkiti manusia daripada babi boleh menyebabkan jangkitan antara manusia yang dijangkiti dengan manusia lain.
Hal ini tentulah amat mendukacitakan kita, kerana sebagai umat Islam, kita akur dengan larangan Allah SWT yang mengharamkan kita memakan bangkai, darah dan daging babi untuk menyelamatkan kita daripada penyakit berpunca binatang berkenaan.

Firman Allah SWT dalam Surah Al-Maaidah ayat 3 bermaksud: "Diharamkan kepada kamu (memakan) bangkai, dan darah, dan daging babi, dan binatang yang disembelih kerana yang lain dari Allah, dan yang mati tercekik, dan mati dipukul, dan mati jatuh, dan mati ditanduk, dan yang mati dimakan binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih, dan yang disembelih atas nama berhala; dan (diharamkan) kamu mengundi nasib dengan anak panah. Yang demikian itu adalah perbuatan fasik."

Hakikat yang perlu diyakini ialah bahawa setiap yang berlaku adalah ketentuan Allah SWT jua. Di dalam Surah Al-hadid ayat 22 Allah SWT berfirman yang mafhumnya: "Tiada suatu pun bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Loh Mahfudz) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." Justeru, umat Islam haruslah memahami bahawa kuasa Allah SWT sahajalah yang menentukan sesuatu itu berlaku walaupun apa jua usaha yang dilakukan atau tidak diusahakan kerana kekuasaan Ilahi melebihi kuasa yang lainnya.

Sering kali kita merasa beruntung dan bertuah dengan rahmat yang direzekikan oleh Allah SWT kepada kita, yang kadangkala datangnya tanpa disangka. Sesekali pula ada musibah yang berlaku disebabkan oleh diri kita sendiri, lalu, jika kita berputus asa, tentulah kita merasa malu jika tidak bersangka baik dan menyerahkan segala urusan yang tidak mampu kita lakukan kepada pemilik segala kejadian ini.

Sabda Rasulullah SAW bermaksud: "Hebat dan amat mengagumkan sifat orang beriman, semua urusannya memberinya kebaikan, dan tiada perolehinya kecuali dia adalah mukmin, iaitu apabila ditimpa bahagia dia bersyukur, maka ia peroleh kebaikan (hasil syukurnya dia), dan apabila ia ditimpa keburukan, ia sabar dan baginya kebaikan juga." (Riwayat Muslim).

Yang boleh kita lakukan ialah yakin dan berdoa bahawa wabak yang melanda akan terhapus juga akhirnya dengan kuasa Allah SWT yang menjadikan sesuatu dengan sebab dan musababnya.


Sumber:
Berita Harian Online (6 0GOS 2009)

Tuesday, July 14, 2009

LAPORAN PERSIDANGAN KALI PERTAMA IKATAN KEROHANIAN JPP ZON UTARA

Pada 4 Julai 2009, satu program iaitu Persidangan Kali Pertama Ikatan Kerohanian JPP Zon Utara telah diadakan di IPGM Kampus Darulaman. Persidangan ini berlangsung di dalam Program Interaksi Kerohanian JPP Zon Utara.

Organisasi Ikatan Kerohanian JPP Zon Utara ini telah melibatkan gabungan lima buah IPGM di Zon Utara iaitu IPGM Kampus Perlis, IPGM Kampus Tuanku Bainun, IPGM Kampus Pulau Pinang, IPGM Kampus Darulaman, dan IPGM Kampus Sultan Abdul Halim. Setiap IPGM menghantar seramai 20 orang wakil bagi menyertai program ini.

Dengan berpegang kepada visi memperkasa dan meningkatkan kualiti badan kerohanian di Institut Pendidikan Guru Malaysia Zon Utara, organisasi ini turut menggariskan beberapa misi yang ingin dicapai melalui program yang dijalankan.

Antara misi yang diberi fokus ialah seperti berikut:
@Memupuk hubungan silaturahim antara Ikatan Kerohanian JPP IPGM Zon Utara
@Membentuk jaringan kerohanian di peringkat IPGM Zon Utara
@Menyediakan wahana untuk bertukar-tukar pendapat serta maklumat kearah memperhebat aktiviti kerohanian di setiap IPGM Zon Utara.
@Melahirkan generasi guru yang mempunyai kemantapan rohani dan kegemilangan sahsiah.

Program bermula dengan pendaftaran para peserta program. Seterusnya diikuti dengan majlis perasmian oleh Pensyarah Penasihat Kerohanian JPP IPGM Kampus Darulaman, Ust. Mohd Radzi bin Lebai Mat.

Program diteruskan dengan Slot 1, Sedetik Bersama Presiden. Dalam slot ini, preview pengenalan Ikatan Kerohanian JPP Zon Utara telah disampaikan oleh Presiden, iaitu saudara Nik Mohd Fahmi bin Nik Harun Aminarrashed. Dalam pada itu, beliau turut berkongsi ingatan kepada para peserta agar dapat sentiasa bekerjasama berganding bahu dalam melaksanakan tugas serta tanggungjawab dalam menjalani tugas-tugas dakwah islam ini.

Seterusnya ialah Slot 2, iaitu Pembentangan aktiviti dan pengurusan Program Kerohanian oleh setiap wakil IPGM. Setiap IPGM dikehendaki membentangkan aktiviti sepanjang tahun yang telah dirancang dan dijalankan. Sesi soal jawab turut dibuka kepada peserta yang lain agar segala kemusykilan dapat dileraikan dan lebih mudah difahami.

Pada waktu petang pula, pembentangan aktiviti diteruskan lagi setelah berhenti rehat. Pembentangan berakhir pada jam 3.00 petang dan diteruskan dengan Forum yang bertemakan “Ke Arah Kecemerlangan Aktiviti Kerohanian di IPGM”. Ahli panel bagi forum tersebut ialah saudara Ahmad Zakir bin Mohd Amin, merangkap Pengerusi Lujnah Tarbiyah dan Kepimpinan dan saudari Nordini Adibah Bakhtiar binti Yusof, Timbalan Pengerusi 2 Lujnah Tarbiyah dan Kepimpinan. Moderator yang mengendalikan forum ialah Ahmad Zhafri bin Md. Nor.

Tajuk yang dibincangkan begitu mendapat sambutan dan respons yang positif daripada para peserta. Dalam masa yang sama, ia dilihat bertepatan dengan visi organisasi yang telah digariskan.

Tayangan video turut diselitkan dalam program interaksi ini. Tayangan Video yang bertajuk “Adakah Kau Lupa”, menjadi satu medium bagi menaikkan semangat para peserta di samping menghayati perjuangan-perjuangan para sahabat dalam usaha menegakkan syiar Islam. tidak ketinggalan ucapan penggulungan daripada pengerusi Ikatan Kerohanian, saudara Nik Mohd Fahmi bin Nik Harun Aminarrashed. Di dalam ucpannya, beliau sentiasa mengingatkan agar dapat menjalani segala tanggungjawab yang diamanahkan dengan sebaik mungkin, ikhlas kerana Allah S.W.T.
Program Interaksi ini berakhir pada jam 5.00 petang

Sunday, July 12, 2009

TIBA MASA GURU PELATIH KELUAR DARIPADA ZON SELESA. AYUH!

TIBA MASA GURU PELATIH KELUAR DARIPADA ZON SELESA. AYUH!
DIPETIK DARIPADA BLOG MUNA IZZAH IPGM KTB
6/14/2009 09:50:00 PM

بسم الله الرحمن الرحيم
Salam Perjuangan

Dewasa ini kebangkitan mahasiswa IPT dan persatuan-persatuan yang diwakili mereka mula menunjukkan belang masing-masing. Suara mereka mula bergema di sana sini, demonstrasi demi demonstrasi mula menjadi medan luahan hati dan pandangan mereka.

12 Ogos 2008 menyaksikan demonstrasi besar besaran yang dilakukan oleh pelajar-pelajar UiTM daripada seluruh negara yang mengadakan tunjuk perasaan sambil berarak sejauh 3km ke Bangunan SUK, Selangor, semata-mata untuk membantah kenyataan Menteri Besar Selangor, Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim tentang isu kuota 10 % bukan melayu di UiTM.

Pada tarikh yang sama juga, sekumpulan pelajar Kolej Masterskill juga membuat demontrasi berkaitan isu Pinjaman Tabung Pendidkan Tinggi Negara (PTPTN) di perkarangan Kolej mereka.

Diikuti dengan peristiwa 17 Oktober atau Ten Seventeen yang mana menjadi sejarah dalam gerakan mahasiswa apabila buat julung kalinya mahasiswa dapat menyerahkan memorandum secara by hand kepada Menteri Pengajian Tinggi, Datuk Khaled Nordin dan melakukan demontrasi di hadapan Dewan Tun Abdul Razak, Universiti Kebangsaan Malaysia selama satu jam yang dikhususkan kepada bantahan terhadap sikap diam menteri terbabit.

Ini merupakan salah satu siri-siri demontrasi yang dilakukan oleh mahasiswa sepanjang tahun 2008, yang sebelum ini demontrasi dianggap perkara asing selepas dekad awal 90an. Jika masih ingat, antara demonstrasi terakhir daripada mahasiswa adalah pada 2006 yang lalu iaitu demonstrasi membantah kezaliman zionis di kedutaan Amerika dan demonstrasi Baling iaitu kira-kira pada 24 tahun yang lalu di Kuala Lumpur.

Jelas dan nyata di sini membuktikan mahasiswa sekarang bukan lagi mahasiswa yang sekadar menjadi pak turut yang mengangguk jika setuju dan menggeleng jika membantah. Mahasiswa sekarang bukan lagi golongan mahasiswa yang dipandang lesu tidak bermaya, tiada idealisme. Pandangan masyarakat terhadap golongan mahasiswa sebagai golongan tiada idealisme ini telah berubah sama sekali apabila ada pihak yang menyelar tindakan sebuah parti politik yang bersifat angkuh apabila tidak mahu sama sekali 'mendengar' kritikan atau isu-isu yang diktengahkan oleh kaum muda dan mahasiswa. Biar apa kritikan sekalipun mahasiswa pada hari ini benar-benar menjadi golongan “Task Force” atau “Pressure group” kepada semua orang, daripada senarai parti politik hinggalah kepada orang perseorangan itu sendiri. Mahasiswa hari ini bebas mengkritik, menegur dan memberi cadangan kepada mana-mana pihak dalam memperjuangkan hak dan keadilan masyarakat umum di negara ini.

Terbaru, BERSIH dan DEMA (Student Democratic Movement) telah mengadakan satu bantahan yang digelar "1BlackMalaysia AfterDinnerCoffee" pada 11 Jun lalu yang lantang menyelar situasi politik di Malaysia. Menariknya penggabungan dan kerjasama antara mereka adalah bermula daripada Facebook, laman web sosial yang terkenal.

Namun satu yang masih menjadi persoalan saya hingga kini. Di mana mahasiswa daripada IPGM? Mana suara guru-guru pelatih? Apakah guru-guru pelatih ini pengecut?? Sekadar berapi-api di belakang, apabila diajak bersuara di hadapan, tak mahu! Dengan alasan kita orang kerajaan, tak boleh bersuara lebih-lebih. Pegangan apakah ini? Malaysia negara demokrasi bukan? Kita juga punya hak untuk bersuara bukan? Ini bukan persoalan yang saya ingin ajukan di sini tapi ia adalah hakikat namun realitinya adalah jauh berbeza. Memetik kata-kata Mujahid Page "apakah mulut-mulut guru pelatih ini terkunci atau dikunci?" Itu persoalannya.

Di Malaysia terdapat 28 Institut Pendidikan Guru Malaysia (IPGM) atau dahulunya dikenali sebagai Maktab yang telah, sedang dan bakal melahirkan beribu ribu guru yang mana bidang tugasnya diketahui umum, mengajar, mendidik masyarakat. Apakah kita sekadar inginkan guru yang bakal lahir itu sekadar guru semata-mata? Guru yang kerjanya sekadar mengajar, atau guru yang sekadar- mengajar?

Pertukaran nama daripada maktab - institut - IPGM melihatkan antara usaha KPM untuk membuat anjakan paradigma kepada bakal-bakal guru ini yang antara hasrat KPM adalah untuk melahirkan insan guru yang profesional dan bersepadu. Saya tidak berminat untuk menyentuh lebih mendalam dalam peranan KPM merealisasikan impian mereka yang satu ini kerana bagi saya jika akar umbinya sendiri sudah pincang, untuk membetulkan ranting-ranting kecil adalah satu perkara sukar tetapi tidak mustahil untuk dilakukan.

Melahirkan Guru Yang Murabbi.

Guru yang Murabbi itu kerjanya bukan mengajar semata-mata tetapi mendidik dan mentarbiyah anak-anak muridnya dalam masa yang sama. Murabbi bukan satu perkataan asing untuk guru-guru pelatih yang dalam kelompok tarbiyah saya rasa kerana hal menjadi guru yang murabbi adalah perkara yang ditekankan dalam konteks tarbiyah guru pelatih. Namun bagaiman dengan kelompok yang satu lagi? Kelompok guru pelatih yang tidak mendapat tarbiyah apatah lagi untuk mempunyai fikrah. Kelompok ini saya kira sebagai golongan majoriti dalam satu satu IPGM itu dan suara kita jika bergabung adalah satu perkara yang menakjubkan. Saya bukanlah berniat untuk 'mengkelompokkan' guru-guru pelatih kerana nyatanya kita bernaung di bawah bumbung yang sama, namun ini adalah hakikatnya. Perpecahan dalam kalangan guru pelatih itu memang wujud dan isu ini jika tidak diketengahkan dan tidak diambil perhatian akan menjadi satu isu ibarat duri dalam daging yang menjadi pucuk kepada segala permasalahan perpaduan yang berlaku. Namun saya kagum dengan usaha kelompok beberapa perwakilan pelajar yang mengambil inisiatif sendiri untuk berdiri dan bersuara dengan menubuhkan ikatan-ikatan dan kesatuan yang melibatkan usahsama guru-guru pelatih daripada IPGM yang berbeza. Sudah lama medan perjuangan guru-guru pelatih IPGM ketandusan pergerakan yang betul-betul mantap yang boleh menggegarkan dewan parlimen mungkin.




Timbul lagi satu persoalan di benak fikiran. Mengapa pelajar IPGM tidak sebebas pelajar IPTA?

Saya menyeru kepada para guru pelatih sekalian usah sekadar berani di belakang, di alam maya, mari kita bersama-sama bangkit pertahankan hak kita di alam realiti. Ayuh bersama rakan lain perjuangkan bahasa kita yang semakin hilang yang bakal membunuh anak Melayu. Guru pelatih - anda kelompok paling PATUT bersuara dalam isu PPSMI kerana kita antara yang bakal menjadi mangsa dalam isu ini. Kenapa kita masih diam? Diam melihat kemusnahan demi kemusnahan yang bakal menimpa anak bangsa kita, kepincangan demi kepincangan dalam ummah. Jika kita bersatu hati, tiada apa yang perlu dirisaukan kerana kita berada di jalan yang benar.

Sudah sudahlah menikmati hidup muda yang takkan pernah puas yang sentiasa dahagakan hiburan. Suara anda diperlukan!! Tinggalkan segala macam game, hiburan-hiburan yang melalaikan - kita tak nak lahir guru yang turut menjadi mangsa hedonisme! Guru yang tidak mengetahui isu semasa, guru yang lari daripada kenyataan dan sentiasa hidup dalam angan-angan melayan perasaan sendiri. Kita nakkan guru yang profesional, yang lantang bersuara pertahankan hak anak bangsa, yang punya idea-idea bernas untuk dilontarkan demi menggerakkan masyarakat, guru yang bersama sama turun membanteras gejala sosial, guru yang MURABBI!

Ingat, suara anda diperlukan kerana dengan suara anda kita mungkin boleh mengubah dunia. Siapa tahu?



Rujukan.
-Mahasiswakini.
-GamisDaily
-Just A Note - Deafening Silent
-FikrahMahasiswa